Buddha Siddhattha Parinibbana

Spiritual, Pil Motivasi - Sejarah Buddha Siddhattha Parinibbana

Sang Buddha membabarkan ajaran-Nya selama 49 tahun. Pada usia yang ke 79 tahun Sang Buddha memasuki Parinibbana.

Menjelang parinibbana Sang Buddha berpesan kepada para Bhikku yang berkumpul, "Semua kebenaran telah Aku jelaskan kepada kalian, pelajari dengan baik , praktikkan, tumbuhkan dan kembangkan, sehingga kehidupan suci ini dapat bertahan lama dan diabadikan demi welas asih untuk dunia, untuk kebaikan dan kebahagiaan dari banyak makhluk, untuk kebaikan dan kebahagiaan para dewa dan manusia."

Apakah kebenaran-kebenaran tersebut ? Kebenaran yang dimaksud adalah Empat landasan kesadaran, Empat jenis usaha benar, Empat sarana pencapaian, Lima kemahiran indera, Lima kekuatan, Tujuh faktor pencerahan dan Jalan mulia berunsur delapan.

Sang Buddha kemudian memberikan nasihat kepada murid-murid-Nya dan mengumumkan waktu Parinibbana kepada Sangha ( para Biksu ).

"Perhatikan, O para Bhiksu, sekarang Aku berbicara kepadamu. Semua hal yang berkondisi adalah tidak kekal. Berjuanglah dengan tekun. Wafatnya Tathagata ( Sang Buddha ) akan segera tiba. Tathagata akan berlalu pada akhir tiga bulan dari sekarang."

"Matang sudah usia-Ku, Hidup-Ku pendek. Aku akan pergi meninggalkan kalian. Aku telah membuat diri-Ku tempat Aku berlindung. O para Bhiksu, rajinlah penuh perhatikanlah dan berbudi luhurlah. Dengan pikiran terarah jagalah pikiran mu. Dia yang hidup penuh kesadaran dalam praktik akan lolos dari kehidupan mengembara dan mengakhiri penderitaan."

Sang Buddha juga menasihati murid-Nya Ananda, "Oleh karena itu Ananda, engkau harus hidup bagaikan pulau bagi dirimu sendiri, menjadi pelindung bagi dirimu sendiri, tidak berlindung kepada orang lain, dengan Dhamma sebagai pulau, dengan Dhamma sebagai pelindungmu, tidak ada perlindungan lain."

Buddha Parinibbana

Sang Buddha berbaring diantara dua pohon Sala ketika melihat pohon-pohon Sala berbunga mekar di luar musim dan penampakan luar lainnya yang memunculkan rasa hormat, Sang Buddha menasihati para murid-Nya demikian :

"Ananda, bukan dengan cara demikian Tathagata dihargai, dihormati, dimuliakan, diagungkan, dan dipuja. Bilamana seorang bhiksu atau bhiksuni, upasaka atau upasika hidup sesuai dengan Dhamma, menjalani dengan patuh dan bertindak benar, dialah yang menghargai , memuliakan, menghormati dan menjunjung Tathagata dengna penghormatan tertinggi. Oleh karena itu Ananda, kamu harus melatih dirimu demikian, Marilah kita hidup sesuai dengan Dhamma, menjalankannya dengan patuh dan bertindak benar. "

Untuk terakhir kali, Sang Buddha memanggil para murid dan memeberi nasihat terakhir-Nya,

"Dengarlah, O murid, inilah nasihat-Ku. Segala yang berbentuk pasti berubah / tidak kekal. Berjuanglah dengan penuh ketekunan."

BERLANGGANAN GRATIS! :
Saat ini ribuan orang telah berlangganan artikel dan merasakan manfaat positif-nya.
Masukkan E-Mail Anda di bawah ini.
Protected by Google

Jangan lupa Konfirmasi link Aktivasi yang kami kirim di E-Mail Anda!

2 Responses to "Buddha Siddhattha Parinibbana"