Kisah Empat Raja Langit - Shi Da Tian Huang

Gambar dari Empat Raja Langit / Shi Da Tian Huang

Spiritual, Pil Motivasi - Kisah mengenai Empat Raja Langit ( Shi Da Tian Huang ) ini terdapat dalam versi Buddhis maupun versi Tiongkok. Dalam Buddhisme disebutkan bahwa gunung, hutan ataupun langit yang melingkupi manusia dilindungi oleh Empat Raja Langit ( Four Guardian Kings of World / Shi Da Tian Huang ).

Dikisahkan bahwa mereka tinggal di keempat Gunung Semeru dengan ketinggian 84.000 yojana dan puncaknya didiami oleh Dewa Sakra.

Empat Raja Langit itu dikenal dengan Caturmaharajika yang terdiri dari :

Dhritarasta melindungi penjuru timur. Ia digambarkan memiliki wajah yang putih
Virudhaka melindungi penjuru selatan, digambarkan dengan berwajah biru
Virupaksa melindungi penjuru barat digambarkan dengan wajah merah
Vaisravana / Dhanada yang melindungi penjuru utara, memiliki wajah ke emasan / kuning

Dalam kisah Buddha Gautama antara lain, dikisahkan Empat Raja Langit ini memberikan mangkuk kepada Buddha yang kemudian dengan kekuatan gaib-Nya menyatukan keemapat mangkuk menjadi satu agar dapat menerima persembahan makanan dari Tapussa dan Bhalika. Peristiwa ini terjadi tujuh minggu setelah penerangan agung.

Setelah Buddhisme menyebar ke Tiongkok, kisah Empat Raja Langit ini teradaptasi. Sering pula disebut sebagai Empat Raja Berlian yang Agung. Keempatnya adalah penjaga langit.

Kisahnya diawali semasa hidup yang merupakan empat bersaudara dari marga Mo. Mereka bertubuh raksasa dan ahli berperang. Pada masa dinasti Shang, keempat bersaudara ini berjasa dalam peperangan. Setelah wafat keempatnya diangkat menjadi Raja Pelindung Langit. Kisah semasa hidupnya dikenal dalam hikayat Hong Sin / Berkah dari Dewa. Karena ciri khas berpakaian perang dan masing-masing memiliki senjata yang khas, hingga sekarang yang terkenal adalah gambaran Empat Raja Langit berseragam perang.

Mo Li Qing

Sebagai saudara tertua dengan gelar Zeng Chang Tian Wang yang berarti Raja Langit Penguasa Pertumbuhan. Raja yang menguasai bagian selatan / Nan Fang ini digambarkan memiliki tinggi 8 meter, dengan wajah berewokan dan tampak bengis. Senjata yang dibawa adalah sebuah gelang kumala dan sebilah pedang. Pada mata pedang terdapat empat huruf yaitu Di, Shui, Huo dan Feng (tanah, air dan api) namun bertugas mengatur angin. Diceritakan bila pedang itu dihunus akan muncul angin hitam yang membawa puluhan ribu lembing yang dapat menembus tubuh musuh-musuhnya dan membuat mereka menjadi debu. Angin hitam kemudian diikuti dengan munculnya beribu ekor ular. Asap hitam akan menutupi bumi membuat musuh-musuhnya buta dan terbakar, serta tak seorang pun dapat melarikan diri.

Mo Li Hong

Beliau bergelar Guan Mu Tian Wang atau Raja Langit Penglihatan Jauh. Menguasai bagian barat / Xi Fang dan mengatur hujan. Senjata khas nya adalah sebuah payung pusaka yang terbuat dari rangkaian mutiara, disebut Payung Pengacau Jagat. Jika payung ini terbuka, maka seluruh jagat akan diselimuti kegelapan dan bila payung diputar, akan menimbulkan topan di lautan serta gempa yang dahsyat.

Mo Li Hai

Raja Langit yang Termasyur atau Duo Wen Tian Wang dan menguasai bagian utara / Pei Fang. Mandolin dengan empat dawai adalah senjata-Nya, bila dipetik akan muncul kekuatan dahsyat yang mempengaruhi bumi, air, api dan angin. Musuh-musuh yang dihadapi akan tenggelam dalam lautan api bila Beliau memainkan sebuah lagu.

Mo Li Shou

Adalah Raja Langit Penyangga Negara dan menguasai daerah Timur / Dong Fang. Bersenjatakan dua batang cambuk sakti dan berbuah kantong dari kulit macan yang digantung di pinggang. Di dalam kantong adalah seekor makhluk sebesar tikus, disebut Hua Hu Diao yang dikeluarkan akan menjadi raksasa seperti gajah putih bersayap dan akan melahap siapa saja yang dijumpainya. Seringkali dilukiskan dengan membawa ular atau makhluk ajaib lain yang suka menelan manusia.